2.2 Peneliti Terdahulu
No.
|
Judul
|
Peneliti
|
Metedologi
|
Variabel
|
Hasil
Penelitian
|
1.
|
ANALISIS SRATEGI PEMASARAN UNTUK MENINGKATKAN VOLUME
PENJUALAN USAHA AYAM
POTONG
DI GARUDA PS PAYAKUMBUH
|
ROMA
ANANDA
|
kualitatif
|
strategi pemasaran sebagai
variabel bebas(X), dan volume penjualan sebagai
variabel
terikat(Y)
|
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan, maka kesimpulan sebagai
berikut :
1. Garuda PS Payakumbuh adalah sebuah usaha
yang bergerak dalam bidang pertenkan ayam
potong yang berada di km-3 Lampasi,
Payakumbuh Sumatra Barat.
2. Dari analisis SWOT, untuk menimalistik
kelemahan yang terjadi serta memanfaatkan
peluang yang ada secara maksimal, maka
dipilihlah strategi yang bisa diterapkan
Garuda
PS Payakumbuh.
|
2.
|
PENGARUH PROMOSI TERHADAP PENINGKATAN
PENJUALAN SEPEDA MOTOR HONDA MEREK CBR 150cc PADA PT. DAYA ADICIPTA WISESA
KEC. KALAWAT MAUMBI KAB. MINAHASA UTARA
|
Yakob Wandikbo, Dra. T.Tumbel, Msi., Drs. L.F. Tamengkel, MM.
|
kuantitatif.dengan pendekatan korelasi dan regresi.
|
Bauran Promosi (X) dan Penjualan (Y)
|
1.
Terdapat Korelasi yang Kuat Positif antara Bauran Promosi (X) dan Penjualan
(Y) di PT. Daya Adicipta Wisesa Kec. Kalawat Maumbi Kab. Minahasa Utara.
Dimana korelasi yang dihasilkan adalah sebesar 0,742 yang secara kuantitatif
dapat dinyatakan Kuat.
2.
Berdasarkan rumus persamaan regresi, bauran promosi dinaikkan sebesar 1 unit
maka penjualan akan menjadi 3,5. Jika koefisien Bauran Promosi dinaikan
sebesar 5 unit maka penjualan akan meningkat sebesar 5,22 atau dengan kata
lain, setiap ketambahan 5 unit variabel independent (bauran promosi) maka
variabel dependen (penjualan) akan ikut meningkat pula sebesar 5,22.
3. Bauran Promosi (X) yang
dilakukan oleh di PT. Daya Adicipta Wisesa Kec. Kalawat Maumbi Kab. Minahasa
Utara berpengaruh signifikan terhadap peningkatan Penjualan (Y) Sepeda Motor
Honda Merek CBR 150cc.
|
3.
|
ANALISIS SISTEM PEMASARAN PUPUK DALAM MENINGKATKAN
PENJUALAN PADA PT. PUPUK SRIWIDJAYA
PPD
SULAWESI SELATAN
|
Kartini Yunus
|
kualitatif
|
Sistem pemasaran (x), penjualan (y)
|
1. Pemasaran pupuk oleh PT. PUSRI PPD Sulawesi
Selatan sebagai distributor menggunakan 6 (enam)
pola system pemasaran yang dimaksudkan sebagai
upaya menguasai pasar, khususnya dari segi
kecepatan waktu barang dari produsen ke
konsumen guna menciptakan siklus produk dan
nilai uang dipasaran.
2. Sistem 6 (enam) pola sistem pemasaran dapat
meningkatkan volume penjualan sebesar 35.346,3
ton
per tahun
|
4.
|
STRATEGI
PEMASARAN UNTUK MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN APARTEMEN DI TOWER II PADA PT
BANUA ANUGERAH SEJAHTERA
DI KALIMANTAN SELATAN
|
Lydia Goenadhi
|
kualitatif
|
strategi pemasaran sebagai
variabel bebas(X), dan volume penjualan sebagai
variabel
terikat(Y)
|
Dari hasil penelitian maka dapat disim-pulkan bahwa dalam
kaitannya untuk strategi produk disini sedikit terhambat dikarenakan
lambannya pembangunan proyek apartemen tersebut, dikarenakan pihak perusahaan
tidak terfokuskan pada pembangunan apartemen di tower II saja, melainkan
mereka juga mem-bangun proyek city walk yang baru selesai dan juga
membangun proyek Aston condotel yang ada pada tower I yang
pengerjaannya hingga saat ini belum juga selesai.
|
5.
|
MENINGKATKAN
VOLUME PENJUALAN
MELALUI
STRATEGI PENETAPAN HARGA
(Customer’s Responses on Banking
Products: Case Study at Bank BRI Bogor)
|
Ratih
Puspitasari dan Aan Soelehan
|
kuantitatif
|
STRATEGI
PENETAPAN HARGA (X), VOLUME
PENJUALAN (y)
|
1.
Dalam melakukan usahanya, CV.Triangel faktor yang
mempengaruhi
penetapan harga adalah faktor biaya
dan
faktor permintaan. Penetapan harga yang
dilakukan
oleh CV. Triangel adalah penetapan harga
yang
berdasarkan biaya, dengan menggunakan
metode
Cost Plus Pricing.
2.
Dari perhitungan persentase perubahan harga dan
volume
penjualan dapat diketahui bahwa dengan
dilakukannya
kenaikan harga yang dilakukan oleh CV.
Triangel
tetapi tetap tidak mengurangi jumlah
volume
penjualan, tetapi dapat dikatakan terdapat
adanya
peningkatan pada volume penjualan.
3.
Dari perhitungan analisis statistik yang dilakukan
penulis,
maka dapat diketahui hasilnya sebagai
berikut,
untuk korelasi Spearman Rank depoleh hasil
=
0,53. Hal ini berarti menunjukan bahwa hubungan
antara
variabel x ( harga ) dan variabel y ( volume
penjualan
)menunjukan angka yang positif dan
membuktikan
ada hubungan yang kuat. Jadi peranan
dari
korelasi Spearman rank adalah untuk mengetahui
besarnya
hubungan antara harga dengan volume
penjualan
dan menandakan apakah hubungan antara
penetapan
harga dan volume penjualan kuat atau
lemah.
Untuk
perhitungan dari koefisien penetu diperoleh
hasil
= 53 yang berarti kontribusi besarnya penetapan
harga
terhadap tingkat volume penjualan adalah 53%,
hal
ini pun menandakan bahwa kontribusi penetapan
harga
terhadap tingkat volume penjualan
dipengaruhi
oleh faktor lain sebesar 47%. Jadi
peranan
koefisien penetu adalah untuk mengetahui
besarnya
kontribusi penetapan harga terhadap
tingklat
voume penjualan.
Uji
hipotesa dapat digunakan untuk mengetahui
hubungan
antara penetapan harga dengan tingkat
volume
penjualan memiliki hubungan yang kuat dan
positif.
Hal ini dapat dilihat dari tabel t yang
diperoleh
dari n-2 = 15-2 = 13 dengan nilai tabel t
sebesar
5 % = 1,7709 dan dengan nilai CR sebesar
2,2525.
artinya nilai CR menjadi lebih besar daripada
nilai
t tabel. Jadi kesimpulan yang diperoleh adalah
tolak
Ho dan terima Ha. Jadi peranan dari uji
hipotesa
adalah untuk membuktikan bahwa ada
hubungan
yang kuat antara penetapan harga dengan
tingkat
volume penjualan.
4.
Jadi secara keseluruhan penulis dapat mengartikan
bahwa
pengaruh cpenetapan harga terhadap tingkat
volume
penjualan dimana untuk mengetahui metode
apa
yang digunakan oleh perusahaan terutama dalam
menghitung
besarnya nilai penjualan dari besarnya
volume
penjualan yang diperoleh. Setelah
menghitung
besarnya persentase perubahan harga volume penjualan ternyata terdapat
peningkatan
yang
signifikan dimana kenaikan harga yang dilakukan
oleh
CV. Triangel tidak mengurangi jumlah volume
penjualannya,
melainkan terjadi peningkatan volume
penjualannya.
|
PENGARUH HARGA, PRODUK, DAN PROMOSI
TERHADAP VOLUME PENJUALAN STATERPACK IM3
Satria Nur Ariefiansyah, S.I.Kom
Satria.ariefiansyah@indosat.com
Magister Manajemen
Universitas Bina Darma Palembang
ABSTRACT
This
study aimed to determine whether the variable price, product and promotion
sales partially and simultaneously
have an impact on sales volumes and to determine which variables that have a
dominant influence
on the increase in sales volume Staterpack IM3 in PT. Indosat, Tbk Palembang.
The independent
variables used in this study are price, product and promotion sales, while the
dependent variable is sales
volume.Data collection conducted through interview, observation and
documentation. Data analysis technique
used is multiple regression analysis which aims to quantify the magnitude of
the regression coefficients
will show the influence of independent variables consisting of variable
pricing, products and sales promotion
sales volume to variable. Based
on the results of this study indicate that the variable price, product and
promotion sales partially affect sales
volume variable and variable pricing, products and sales promotion has a value
and a significant positive correlation
to variable sales volume. Based on the results of this study indicate that the
variable pricing, products and
sales promotion variables simultaneously influence the sales volume and
variable pricing, products and sales promotion
has a value and a significant positive correlation to variable sales volume.
Keywords:
Price, Product, Promotion Sales.
ABSTRAK
Penelitian
ini bertujuan untuk untuk mengetahui apakah variabel harga, produk dan promosi penjualan secara parsial dan simultan memiliki pengaruh
terhadap volume penjualan dan untuk mengetahui
variabel manakah yang memiliki pengaruh dominan terhadap peningkatan volume penjualan staterpack
IM3 pada PT. Indosat,
Tbk Palembang. Variabel bebas yang digunakan
pada penelitian ini adalah harga, produk dan promosi penjualan, sedangkan variable terikatnya adalah volume penjualan. Data yang digunakan adalah
sekunder dengan metode pengumpulan data wawancara,
observasi, dan dokumentasi. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisa regresi berganda yang tujuannya untuk menghitung
besarnya koefisien regresi yang akan
menunjukkan besarnya pengaruh variabel bebas yang terdiri atas variabel harga,
produk dan promosi penjualan terhadap
variabel volume penjualan. Berdasarkan
hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel harga, produk dan promosi penjualan
secara
parsial berpengaruh terhadap variabel volume penjualan dan variabel harga,
produk dan promosi penjualan memiliki
nilai korelasi yang positif dan signifikan terhadap variabel volume penjualan.
Kata
Kunci: Harga, Produk, Promosi Penjualan.
PENDAHULUAN
Pada era globalisasi sekarang, segala sesuatu berjalan dan
berkembang dengan pesat. Cepatnya laju pertumbuhan
ekonomi dewasa ini diikuti dengan banyaknya perusahaan, hal ini akan mendorong adanya persaingan,terutama bagi perusahaan
yang bergerak dalam bidang sejenis. Akibat adanya
persaingan tersebut,baik langsung maupun tidak langsung perusahaan terpengaruh dalam
hal memasarkan produk-produk atau barang-barang yangdi hasilkan, sehingga
tingkat persaingan menunjukan tendensi yang meningkat, karena itu setiap perusahaan dengan berbagai cara berusaha untuk di terima
oleh konsumen.
Dengan demikian hal ini mengharuskan para pengusaha untuk
selalu mengikuti perubahan-perubahan yang
terjadi dan semaksimal mungkin mencari tehnik-tehnik baru dan cara untuk meningkatkan volume penjualan, karena semakin
padatnya persaingan antara sesama perusahaan yang
menghasilkan produk-produk sejenis, maka perusahaan dalam memproduksi suatu produk haruslah dapat berusaha untuk
menarik dan member kepuasan kepada konsumen
dengan berbagai cara, sehingga perusahaan dapat mencapai laba yang maksimal serta volume penjualan yang tinggi, yang
merupakan tujuan perusahaan.
Pada umumnya setiap perusahaan dalam menjalankan aktifitasnya,
selalu berusaha menggunakan potensi yang
semaksimal mungkin guna mencapai tujuan yang telah di tetapkan, adanya suatu permasalahan yang di hadapi oleh
perusahaan telekomunikasi (Indosat) pada
Indosat adalah mengenai pengaruh harga, produk, dan promosi terhadap peningkatan volume
penjualan. Tujuan penelitian ini yaitu: (1)
Untuk mengetahui apakah harga, produk dan promosi secara simultan berpengaruh terhadap volume penjualan staterpack IM3; (1) Untuk mengetahui apakah harga, produk dan promosi secara parsial berpengaruh terhadap
volume penjualan staterpack IM3;
(3) Untuk mengetahui manakah di antara harga, produk, dan promosi yang mempunyai pengaruh dominan terhadap volume penjualan staterpack IM3 pada kantor Indosat Palembang.
TINJAUAN
TEORETIS DAN HIPOTESIS
Pengertian
Pemasaran
Istilah pemasaran dalam bahasa inggris di kenal dengan nama
Marketing. Kata Marketing ini boleh di kata
sudah di serap ke dalam bahasa kita, namun juga di terjemahkandengan istilah
pemasaran. Asal kata pemasaran ialah pasar “ market”. Apa yang di pasarkan itu ialah barang dan jasa. Memasarkan barang tidak berarti
menawarkan barang atau menjual barang tetapi lebih
luas dari pada itu. Didalamnya tercakup berbagai kegiatan seperti : membeli, menjual dengan segala macam cara menyangkut
barang, menyimpan, mensortir dan sebagainya, di
mana kegiatan-kegiatan tersebut bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen, karena pemasaran dianggap
berhasil produk-produk
yang
di pasarkan tersebut terjual.
Menurut Kotler dan Amstrong (2002:15) pemasaran adalah sebagai
suatu proses
sosial
dan managerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal
balik produk dan nilai dengan orang lain.
Dari definisi tersebut di atas, maka dapat di simpulkan bahwa
pemasaran bukan hanya menjual barang saja
tetapi juga merupakan kegiatan sebelum dan sesudah penjualan sehingga pemasaran dapat di sebut suatu sistem dari
kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan
dan di tujukan untuk merencanakan produk, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barangdan jasa kepada
kelompok dan konsumen.
Konsep
Pemasaran
Pengusaha
yang sudah mulai mengenal bahwa pemasaran merupakan faktor penting untuk mencapai sukses bagi perusahaannya akan mengetahui cara
dan falsafah yang terlibat di
dalamnya yaitu konsep pemasaran. Konsep pemasaran bertujuan untuk memberikan kepuasan terhadap kebutuhan dan keinginan konsumen dengan
mendapatkan sejumlah laba, maka seluruh kegiatan
dalam perusahaan yang menganut konsep pemasaran harus diarahkan. Untuk memenuhi tujuan tersebut, kegiatan ini
meliputi personalia, keuangan,
pemasaran,
produksi dan kegiatan lain.
Menurut Assauri, (2004:51) definisi konsep pemasaran adalah
orientasi manajemen yang menekankan bahwa kunci
pencapaian tujuan organisasi terdiri dari kemampuan perusahaan tersebut memenuhinya dengan kepuasan yang diinginkan
secara efektif dan efisien dari pesaing. Sebagai
falsafah bisnis, konsep pemasaran dibuat dengan menggunakan
tiga
faktor dasar yaitu :
1.
Seluruh perencanaan dan kegiatan perusahaan berorientasi pada konsumen/pasar.
Pada dasarnya perusahaan yang ingin
mempraktekkan orientasi konsumen harus :
a.
Menentukan kebutuhan pokok dari pembeli yang akan dilayani dan dipenuhi.
b.
Memilih kelompok pembeli tertentu sebagai sasaran dalam penjualan
c.
Menentukan produk dan program pemasaran.
d.
Melaksanakan dan menentukan strategi yang paling baik apakah menitikberatkan
pada mutu yang lebih tinggi, harga
yang murah atau model menarik.
e.
Mengadakan penelitian pada konsumen untuk mengukur, menilai danmenafsirkan keinginan, sikap serta tingkah laku mereka.
2.
Volume penjualan yang menguntungkan harus menjadi tujuan perusahaan. Laba dapat diperoleh dengan melalui pemuasan konsumen. Dengan laba
tersebut, maka perusahaan dapat tumbuh, berkembang dan
dapat mempertahankan kelangsungan hidup usahanya.
3.
Seluruh pemasaran dalam perusahaan harus dikoordinasikan dan diintegrasikan
secara organisasi. Di dalam
perusahaan, hal ini perlu dilakukan untuk memberikan kepuasan konsumen, juga perlu dihindari adanya pertentangan di dalam
perusahaan maupun antar perusahaan dengan pasar. Perusahaan harus menetapkan konsep pemasaran dalam praktek agar
keuntungankeuntungan yang terkandung di dalamya
dapat direalisasikan dan dalam pelaksanaannya diperlukan manajemen pemasaran.
Tugas
pokok manajemen pemasaran adalah perencanaan secara terus menerus, pelaksanaan dan pengawasan. Tugas perencanaan terdiri dari mencari
kesempatan yang menarik dan mengembangkan
strategi pemasaran. Yang dimaksud strategi pemasaran tersebut adalah suatu pasar sasaran dan bauran pemasaran. Untuk mendukung
keberhasilan pelaksanaan strategi pemasaran yang di
susun, maka dibutuhkan kesiapan organisasi perusahaan dan
pelaksanaannya.
Pengawasan itu sendiri diperlukan agar yakin bahwa rencana-rencana dilaksanakan dengan berhasil. Maka, seorang manajer pemasaran
tidak lebih puas hanya dengan merencanakan strategis
sekarang.
Pengertian
Harga
Harga memegang peranan penting dalam pemasaran baik itu bagi
penjual maupun pembeli. Untuk lebih jelasnya
dibawah ini akan dikemukakan pengertian tentang harga yang dikemukakan oleh para ahli:
Menurut
Kotler (2002:114) mengatakan bahwa:
“Harga
yaitu jumlah uang yang harus dibayar pelanggan untuk produk itu”.
Menurut
Swastha (2000:89) pengertian harga adalah: “Sejumlah
uang (ditambah beberapa barang kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi barang beserta pelayanannya”. Menurut Alma (2004:79) bahwa:
“Harga
adalah nilai suatu barang yang dinyatakan dengan uang”. Berdasarkan pendapat
dari para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa harga adalah
merupakan
alat tukar untuk mengukur suatu nilai uang yang terkandung dalam suatu
barang
atau jasa, sedangkan yang dipakai sebagai alat pengukur adalah uang.
Dari
pengertian di atas, timbulah pengertian tentang kebijakan harga, dimana dalam
pelaksanaannya
akan diikuti oleh kebijakan harga tertentu yang sebelumnya diputuskan
oleh
perusahaan. Kebijakan harga tersebut dimaksudkan dengan langkah guna mendukung
dan
mengarahkan harga agar tercipta suatu hubungan antara produsen dan konsumen.
Menentukan
kebijakan Pentapan Harga Menurut Phillip Kloter (2002:520), diantaranya
adalah
:
1.
Memilih tujuan penetapan harga
2.
menentukan pemintaan
3.
Memikirkan biaya
4.
Menganisis biaya, harga dan tawaran pesaing
5.
Memilih metode penetapan harga
6.
Memilih harga akhir
Pegertian
Produk
Produk
merupakan elemen penting, sebab dengan adanya produk maka perusahaan
dapat
memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen, Menurut Philip Kotler dalam buku
Angipora
(2002:155) produk adalah setiap apa saja yang dapat di tawarkan di pasar untuk
mendapatkan
perhatian, pemakaian, atau konsumsi yang dapat memenuhi keinginan atau
kebutuhan.
Dalam
kebijaksanaan produk, termasuk perencanaan dan pengembangan produk,
perlu
adanya suatu pedoman untuk mengubah produk yang ada (produk yang sama
jenisnya
dengan model baru), membuat produk baru (yang benar-benar baru), atau produk
tiruan
yang baru bagi perusahaan tetapi baru bagi pasar. Selain itu keputusan juga
perlu
diambil
menyangkut masalah pemberian merk, pembungkusan, warna dan kebijaksanaan
pelayanan.
Menurut
Kotler (2002:428) Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan
produsen
untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan.
Siklus
Kehidupan Produk (Produk Life Cycle)
1.)
Tahap Perkenalan ( Intoductory Stages)
Adalah
suatu periode dari pertumbuhan penjualan yang lambat ketika suatu produk
di
perkenalkan di pasar. Dalam tahap ini perusahaan telah melakukan kegiatan
pemasaran
secara intergreted, karena produk telah di produksi dalam skala penuh
untuk
di mempertahankan tingkat efisien dalam skala produksi.
2.)
Tahap Pertumbuhan (Growth Stages)
Adalah
suatu periode penerimaan pasar yang cepat dan peningkatan laba yang
besar.
Tahap pertumbuahan pada produk baru ini bisa tercapai berkat keberhasilan
produk
baru memasuki tahap perkenalan yang mampu memberikan kepuasaan
maksimal
kepada para perintis konsumsi sebagai golongan inovator dari suatu
produk,
sehingga begitu produk sudah memasuki tahap pertumbuhan di sambut
oleh
penerimaan pasar yang cepat dengan naiknya volume penjualan, sehingga
mampu
meningkatkan laba yang besar. 3.) Tahap Kedewasaan ( Maturity Stages)
Adalah
suatu periode penurunan dalam pertumbuhan penjualan karena
produk
itu telah diterima oleh sebagian besar pembeli potensial. Tahap ini hanya bisa
di
capai oleh suatu produk yang telah mendapat kejayaan pada tahap pertumbuhan,
di
mana tanda pertama yang menunjukan tahap ini adalah mulia terjadinya
kejenuhan
pasar dan selanjutnya akan berpengaruh kepada pendapatan laba yang
stabil
atau menurun karena meningkatnya pengeluaran pemasaran untuk
mempertahankan
produk terhadap persaingan.
4.)
Tahap Penurunan ( Decline)
Adalah
suatu tahap periode saat penjualan produk yang di miliki oleh suatu
perusahaan
menunjukan arah yang semakin menurun dengan laba yang menipis.
Tahap
penurunan produk yang diikuti oleh penurunan volume penjualan yang di
hadapi
perusahaan, banyak di pengaruhi oleh berbagai faktor antara lain :
kemajuan/perkembangan
teknologi, pergeseran selera konsumen, semakin tajam
tingkat
persaingan di dalam dan di luar negeri sehingga dampak dari berbagai faktor
terebut
akan mengakibatkan adanya kelebihan kapasitas produksi dan produk,
meningkatnya
perang harga dan penurunan laba yang cukup besar bagi perusahaan.
Pengertian
Promosi Penjualan
Promosi
merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program
pemasaran.
Pada hakekatnya promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasran. Yang
dimaksud
dengan komunikasi pemasaran tersebut adalah aktivitas pemasaran yang
berusaha
menyebarkan informasi, mempengaruhi, membujuk dan mengingatkan pasar
sasaran
atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada
produk
yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.
Promosi
penjualan merupakan suatu usaha yang di lakukan oleh penjual atau
perusahaan
dengan cara mengadakan kegiatan-kegiatan yang berkenaan dengan maksud
untuk
meningkatkan volume penjualan. Promosi penjualan dapat di lakukan dengan
berbagai
cara, yaitu dengan menggunakan tehnik-tehnik modern dan paling menarik
meningkatkan
penjualan, karena persaingan makin lama makin berat. Contoh kegiatan
promosi
penjualan yang akhir-akhir ini popular di lakukan yaitu kupon berhadiah,
pameran,
barang secara Cuma-Cuma. Perusahaan bagian promosi penjualan dapat
mengadakan
kerjasama dengan kelompok atau badan lain, seperti: konsumen, dealer,
distributor
atau bagian lain misalnya dalam departemen pemasaran. Sedangkan pada
tingkatan
pengecer, kegiatan promosi penjualan terutama ditujukan pada konsumen.
Tujuan
Promosi Penjualan
a)
Tujuan promosi penjualan intern
Usaha-usaha
promosi penjualan dapat dimulai dari rumah tangga perusahaan dengan
segenap
karyawan, terutama staf penjualan pramuniaga dan tenaga lain yang berhubungan
langsung
dengan konsumen. Tujuannya adalah untuk meningkatkan atau mempertahankan
moral
karyawan, melatih karyawan tentang bagaimana cara terbaik yang harus dilakukan
untuk
melayani
konsumen
dan untuk meningkatkan dukungan karyawan, kerjasama serta semangat bagi
usaha
promosinya.
b)
Tujuan promosi penjualan perantara. Usaha-usaha promosi penjualan dengan
perantara (pedagang besar, pengecer, lembaga
perkreditan,
dan lembaga jasa) dapat dipakai untuk memperlancar atau mengatasi
perubahanperubahan
musiman dalam pesanan. Tujuan tersebut antara lain adalah untuk
mendorong
jumlah pembelian yang lebih besar, untuk mendapatkan dukungan yang luas
dalam
saluran terhadap usaha promosi, atau untuk memperoleh tempat serta ruang gerak
yang
lebih baik.
c)
Tujuan promosi penjualan konsumen
Dilakukan
untuk mendapatkan orang yang bersedia mencoba produk baru, meningkatkan
volume
penjualan, untuk mendorong penggunaan dari produk yang ada, untuk menyaingi
promosi
yang dilakukan oleh pesaing serta untuk
mempertahankan
penjuala. Jadi promosi penjualan perusahaan yang ditujukan pada
konsumen
dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu :
1.
Kegiatan yang ditujukan untuk membidik dan memberitahu konsumen
2.
Kegiatan yang ditujukan untuk mendorong konsumen dalam melakukan pembelian.
Menurut
Alma ( 2004:145) tujuan dari promosi penjualan ialah :
a. Menarik para pembeli
b. Memberi hadiah/penghargaan kepada konsumen atau pelanggan lama
c. Meningkatkan daya pembelian ulang dari konsumen lama
d. Menghindarkan konsumen lari ke merk lain
e. Mempopulerkan merk/meningkatkan loyalitas
f. Meningkatkan volume penjualan jangak pendek dalam rangka
memperluas
“Market
Share” jangka panjang.
Pengertian
Volume Penjualan
Dalam
pengertian sehari-hari, penjualan sering di kacaukan dengan istilah
pemasaran.
Penjualan mempunyai arti dan ruang lingkup yang lebih sempit di bandingkan
dengan
pemasaran.Menurut Hasan (2002:212) penjualan merupakan pemberian sesuatu
(barang
/ jasa) dari satu pihak kepada pihak lainnya dengan mendapatkan ganti uang dari
pihak
tersebut. Pihak yang memberi di sebut sebagai penjual dan pihak yang menerima
di
sebut
pembeli. Jadi, pejualan hanya meliputi pemindahan hak atas sesuatu produk dari
penjual
kepada pembeli.
Penjualan
diartikan juga sebagai usaha yang dilakukan manusia untuk
menyampaikan
barang bagi mereka yang memerlukan dengan imbalan uang menurut harga
yang
ditentukan atas persetujuan bersama. Sebuah perusahaan pada umumnya mempunyai
tiga
tujuan dalam proses penjualan yaitu : ( Swastha, 2000: 404)
a.
Mencapai volume penjulan tertentu
b.
Mendapatkan laba tertentu
c.
Menunjang pertumbuhan perusahaan
Ada
beberapa usaha untuk meningkatkan volume penjualan, di antaranya adalah :
a.
Menjajakan produk dengan sedemikian rupa sehingga konsumen melihatnya.
b.
Menempatkan dan pengaturan yang teratur sehingga produk tersebut akan
menarik
perhatian konsumen.
c.
Mengadakan analisa pasar
d.
Menentukan calon pembeli atau konsumen yang potensial.
e.
Mengadakan pameran
f.
Mengadakan discount atau potongan harga. Terdapat beberapa faktor yang
mempengaruhi kegiatan kegiatan penjualan, adalah
sebagai
berikut: ( Swastha, 2000: 129)
A.
Kemampuan penjualan
Transaksi
jual beli secara komersial atas barang dan jasa pada prinsipnya
melibatkan
dua orang pihak yaitu penjual sebagai perantara dan pembeli sebagai
pihak
kedua. Peranan penjual adalah meyakinkan kepada konsumen agar dapat
berhasil
mencapai sasaran penjualan yang diharapkan.
B.
Kondisi pasar
Pasar
sebagai kelompok pembeli atau pihak yang menjadi sasaran dalam
penjualan
dapat mempengaruhi kegiatan penjualan. Dalam hal ini faktor yang perlu
diperhatikan
adalah:
1)
Jenis pasar, apakah itu pasar konsumen, pasar industri, pasar penjual, pasar
internasional,
pasar internasional dan lain-lain.
2)
Kelompok pembeli atau segmen pasarnya.
3)
Daya belinya.
4)
Frekuensi pembelinya.
5)
Keinginan dan kebutuhannya.
C.
Modal
Dilihat
akan lebih sulit bagi penjual untuk menjual barangnya apabila lokasi
pembelian
jauh dari tempat penjualan. Keadaan seperti ini penjual harus
memperhatikan
dulu atau membawa barangnya ke tempat pembeli. Untuk
melaksanakan
maksud tersebut diperlukan adanya sarana serta usaha sepertialat
transportasi,
tempat peragaan, dan usaha promosi yang semuanya mengarah pada
bentuk
adanya pengadaan modal yang cukup.
D.
Faktor-faktor lain
Faktor-faktor
lain seperti periklanan, peragaan, pemberian hadiah sering
mempengaruhi
tingkat pembelian yang dilakukan oleh konsumen. Pelaksanaanya
dipe
rlukan dana yang tidak sedikit. Bagi perusahaan besar kegiatan tersebut secara
rutin
dapat dilakukan sedangkan untuk perusahaan kecil hal ini jarang dilakukan.
Hubungan
Harga, Produk, Dan Promosi Penjualan Dengan Volume Penjualan
Sudah
di kemukakan di muka bahwa penetapan harga yang sudah bersaing di pasar,
promosi
penjualan yang baik merupakan usaha perusahaan untuk dapat mengembangkan
perusahaanya
agar dapat meningkatkan volume penjualan dan laba yang di terima dengan
jalan
memperbaiki apa yang telah di lakukan perusahaan sehingga dapat memenuhi
kebutuhan
dan keinginan konsumen. Bila harga dan produk yang di tawarkan sudah
bersaing
di pasaran maka konsumen akan melihat pada barang atau produk yang di berikan
apakah
telah sesuai dengan harga yang di tawarkan. Dalam promosi barang yang di
tawarkan
harus memiliki kualitas yang baik agar konsumen mempunyai pilihan dalam
membeli
sehingga tidak perlu mencari ke perusahaan lain.
Kesimpulan
yang dapat di peroleh di uraian di atas yaitu bahwa dengan harga dan
produk
yang bersaing di pasaran dan promosi dengan peningkatan volume penjualan
adalah
merupakan suatu kegiatan dan sekaligus mendukung antara yang satu dengan yang
lain. Rerangka
Pemikiran
Pengaruh
parsial
Pengaruh
simultan
METODE
PENELITIAN
Teknik
Pengambilan Sampel
Dalam
penelitian ini penulis tidak menggunakan sampel, karena obyek yang di teliti
hanya
dari satu perusahaan dan data yang digunakan adalah berupa data sekunder yang
diPromosi penjualan sebagai variabel bebas ketiga (X)
segala suatu
usaha
yang dilakukan oleh penjual atau perusahaan untuk mengenalkan
produknya
kepada konsumen dengan maksud untuk meningkatkan volume
penjualan.
Cara pengukurannya dilihat dari besarnya biaya promosi yang di
keluarkan
oleh perusahaan untuk mengenalkan suatu produknya kepada
konsumen
yang dinyatakan dalam satuan rupiah.
b.
Variabel Terikat
- Volume Penjualan (Y)
volume
penjualan sebagai variabel terikat (Y) jumlah unit produk yang di
jual
oleh perusahaan dalam kurun waktu tertentu. Cara pengukurannya
dilihat
dari jumlah produk atau barang yang dijual oleh perusahaan dalam
satuan
unit.
1.4
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Analisis
Regresi Linier Berganda
Metode
ini digunakan untuk mengetahui bentuk hubungan menyeluruh tentang
hubungan
antara variabel harga, produk, dan promosi terhadap volume penjualan pada
kantor provider PT. Indosat, Tbk Palembang.
Model
regresi linier berganda digunakan untuk menjelaskan hubungan asosiatif dari
variabel-variabel
bebas tehadap variabel terikat dengan membuat persamaan garis linier
berganda
yaitu :
Y
= a + bX+
bX +
bX +
e...........................(Djawanto,2002:216)
Dimana
:
Y
= Volume Penjualan
X =
Harga
X =
Produk
X =
Promosi
a
= Konstanta
e =
Kesalahan Penggangggu
Pengujian
Analisis Regresi Berganda
Analisis
regresi ini menggunakan software komputer program SPSS 16 dengan hasil
sebagai
berikut:
Tabel
1
Uji
Analisis Berganda
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
B
Std. Error Beta t Sig.
1
(Constant) -2.8235 5.940561 -4.753 .001
Harga
242.128 42.160 .399 5.743 .000
Produk
1.92880 0.9630 .063 2.003 .045
Promosi
Penjualan 13.098 .798 1.089 16.414 .000
1.
Persamaan Regresi
Y
= a β1X1
+ β2X2
+ β3X3
+ β4X4
2.
Koefisien Regresi
Koefisien
regresi variabel menunjukan dua hal:
a)
Menunjukkan besarnya perubahan variabel terikat jika tanpa ada
pengaruh
variabel bebas.
b)
Koefisien regresi menunjukan arah perubahan antara variabel bebas
terhadap
variabel terikat
Koefisien
regresi yang bertanda positif menunjukkan perubahan yang searah
antara
variabel bebas terhadap variabel terikat, sedangkan koefisien regresi
yang
bertanda negatif menunjukan arah perubahan yang berlawanan arah
antara
variabel bebas terhadap variabel terikat. Dalam perhitungan
menunjukan
semua variabel bebas memiliki koefisien bertanda positif, makna
dari
besaran yang ada adalah:
1.
Hasil Pengujian
a.
Persamaan Regresi
Berdasarkan
tabel 13 diatas menunjukkan persamaan regresi yang didapat
adalah:
Y
= -2.8235 + 242.128X1 + 1.92880X2 + 13.098X3
b.
Koefisien Regresi
1)
Konstanta (a) adalah intersep Y jika X = 0, hal ini menunjukkan bahwa jika
variabel
dependen yang digunakan dalam model penelitian akan sebesar
konstanta
jika variabel independennya = 0.
Besarnya
nilai konstanta (a) adalah -2.8235 menunjukkan bahwa jika
variabel
independen (harga, produk, dan promosi penjualan) = 0, maka
variabel
dependen yaitu volume penjualan akan sebesar -2.8235.
2)
Koefisien regresi harga (β1) =
242.128, menunjukkan arah hubungan
positif
(searah) antara harga dengan volume penjualan, hal ini berarti jika
variabel
harga naik 1 satuan maka akan menggerakkan nilai volume
penjualan
untuk naik sebesar 242.128.
3)
Koefisien regresi
produk (β2) = 1.92880, menunjukkan arah hubungan
positif
(searah) antara produk dengan volume penjualan, hal ini berarti
jika
variabel produk naik 1 satuan maka akan menggerakkan volume
penjualan
untuk naik sebesar 1.92880.
4)
Koefisien regresi promosi penjualan
(β3) = 13.098, menunjukkan arah
hubungan
positif (searah) antara promosi penjualan dengan volume
penjualan,
hal ini berarti jika variabel promosi naik 1 satuan maka akan
menggerakkan
volume penjualan untuk naik sebesar 13.098.
Koefisien
korelasi berganda ( Uji F)
1.
Pengertian
Uji
F untuk menguji signifikan pengaruh variabel bebas (x) secara bersamasama
terhadap
variabel terikat (y).
peroleh
dari catatan-catatan dari kantor
staterpack IM3PT. Indosat,
Tbk Palembang.
Definisi
Operasional Variabel
Definisi
Operasional Variabel adalah definisi dari variabel yang di teliti untuk
memudahkan
cara pengukuran. Dalam hal ini, variabel yang diamati adalh harga, produk,
dan
promosi terhadap peningkatan volume penjualan yang di capai perusahaan.
Adapun
variabel yang diamati oleh penulis ialah sebagai berikut :
a.
Variabel Bebas
1)
Harga (X)
Harga
sebagai variabel bebas pertama (X)
harga yang ditentukan oleh
perusahaan
dalam menjual produknya sampai ke tingkat konsumen. Cara
pengukurannya
dinyatakan dalam satuan rupiah
2)
Produk ( X)
Produk
sebagai variabel yang kedua (X)
suatu bentuk barang yang di
jual
oleh perusahaan yang di sesuaikan dengan selera konsumen yang bisa
meningkatkan
volume penjualan. Cara pengukurannya dilihat dari total
keseluruhan
jumlah harga dari produk yang telah dijual oleh perusahaan
kepada
konsumen yang dinyatakan dalam rupiah.
3)
Promosi (X)
Harga
( )
Volume
Produk ( ) Penjualan ( Y )
Promosi ( )
2.
Rumus
=
²
()
()()
Dimana
:
F :
F hasil dari perhitungan
R²
: Koefisien Determinasi
k
: Banyaknya atau Jumlah variabel bebas
n
: Jumlah dari data
3.
Langkah-Langkah
Uji
F dengan hipotesis sebagai berikut :
a.
Apabila Η :
β=
β =
0 artinya tidak terdapat pengaruh yang nyata antara
variabel
bebas (X,
X)
secara bersama-sama atau simultan terhadap variabel
terikat.
b.
Apabila H :
β ≠ β ≠ 0
artinya terdapat pengaruh yang nyata antara variabel
bebas
(X ,
X)
secara simultan terhadap variabel terikat (Y)
c.
Mencari nilai Ftabel dengan menggunakan rumus :
Menggunakan tingkat signifikansi (α) = 0.05
Degree
Of Freedom (df) = (n-k-1)
Dimana
:
n
: Jumlah Pengamatan/banyaknya data
k
: Jumlah Variabel Bebas
Pengujian
Uji F
Uji
F digunakan secara simultan untuk menguji seberapa besar pengaruh variabel
independen
terhadap variabel dependen. Adapun hipotesis yang diuji adalah sebagai
berikut:
1.
Hipotesis
a.
H0 : β1, β2, β3 = 0
Harga,
produk, dan promosi penjualan tidak berpengaruh signifikan secara
bersama-sama
terhadap volume penjualan PT. Indosat,
Tbk Palembang.
b.
HA : β1, β2, β3 ≠ 0
Harga,
produk, dan promosi penjualan berpengaruh signifikan secara
bersama-sama
terhadap volume penjualan PT. Indosat,
Tbk Palembang.
2.
Kriteria:
a.
Apabila Fhitung positif (+), maka:
1)
Fhitung > Ftabel maka H0 ditolak
2)
Fhitung < Ftabel maka H0 diterima
b.
Apabila Fhitung negatif (-), maka:
1)
Fhitung > Ftabel maka H0 diterima
2) Fhitung < Ftabel maka H0 ditolak
Tabel
2
Hasil
Uji F
Berdasarkan
tabel 14 diatas menunjukkan bahwa uji simultan ini menghasilkan nilai Fhitung
sebesar
90,626 dengan tingkat signifikasi 0,000 atau kurang dari 0,05. Nilai Ftabel
untuk
model
regresi dengan nilai N=12., dan signifikasi (α) 0,05 adalah 4,0662. Pengujian tersebut
menunjukkan
bahwa Fhitung > Ftabel, yaitu 90,626 > 4,0662. Hal ini menunjukkan bahwa
variabel
harga, produk, dan promosi penjualan secara bersama-sama (simultan)
berpengaruh
positif dan signifikan terhadap volume penjualan
Pengujian
Koefisien Korelasi Secara Parsial (Uji t)
1.
Pengertian
Untuk
membuktikan kebenaran analisis secara parsial, dilakukan denga
nmenggunakan
uji t yang menyatakan ada tidaknya pengaruh dari masing-masing
variabel.
2.
Rumus
=
(Gujarati
, 2006:189)
Dimana
:
b
: Koefisien regresi
: Standart error
Pengujian
Uji T
Tabel
3
Hasil
Uji t
Variabel
T Hitung Significance T Tabel
Harga
5,743 0,000
Produk
2,003 0,045 1,782
Promosi
Penjualan 16.414 0,000
1.
Uji t Variabel Harga terhadap Volume Penjualan.
Adapun
prosedur pengujian yang digunakan, sebagai berikut:
a.
Kriteria Hipotesis
1)
H0 : b1 = 0, harga tidak berpengaruh terhadap volume penjualan.
Jika
-t tabel ≤ t hit
≤ t tabel,
t hitung < t tabel- t tabel < t maka Ho diterima dan
H1
ditolak, berarti variabel independen tersebut secara individu
tidak
berpengaruh
secara signifikan terhadap variabel dependen.
ANOVAb
Model
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 2.419E17 3 8.064E16 90.626 .000a
Residual
7.118E15 8 8.898E14
Total
2.490E17 11
2)
HA : b1 ≠ 0, harga
berpengaruh terhadap volume penjualan.
Jika
-t hit < -t tab atau t hit > t tabel, maka Ho ditolak dan H1 diterima,
berarti
variabel
independen tersebut secara individu berpengaruh secara
signifikan
dan positif terhadap variabel dependen.
b.
Kriteria Daerah Penerimaan dan Penolakan H0
Menggunakan
uji satu sisi (one tail test), dengan tingkat signifikasi α = 5%
pada
N = 12, menunjukkan bahwa hasil SPSS 16 diperoleh hasil thitung
sebesar
5,743
lebih besar dari ttabel sebesar 1,782 dan Sig.(Significance) bernilai 0,000
lebih
kecil dari 0,05 (lebih kecil dari =0,050).
Hal ini menunjukkan bahwa
pengaruh
harga terhadap volume penjualan secara parsial adalah signifikan.
2.
Uji t Variabel Produk Terhadap Volume Penjualan.
Adapun
prosedur pengujian yang digunakan, sebagai berikut:
a.
Kriteria Hipotesis
1)
H0 : b2 = 0, produk tidak berpengaruh terhadap volume penjualan
Jika
-t tabel ≤ t hit
≤ t tabel,
t hitung < t tabel - t tabel < t maka Ho diterima dan
H2
ditolak, berarti variabel independen tersebut secara individu
tidak
berpengaruh
secara signifikan terhadap variabel dependen.
1)
HA : b2 ≠ 0, produk
berpengaruh terhadap volume penjualan.
Jika
-t hit < -t tab atau t hit > t tabel, maka Ho ditolak dan H2 diterima,
berarti
variabel
independen tersebut secara individu berpengaruh secara
signifikan
dan positif terhadap variabel dependen.
b.
Kriteria Daerah Penerimaan dan Penolakan H0
Menggunakan
uji satu sisi (one tail test), dengan tingkat signifikasi α = 5%
pada
N = 12, menunjukkan bahwa hasil SPSS 16 diperoleh hasil thitung
sebesar
2,003
lebih besar dari ttabel sebesar 1,782 dan Sig.(Significance) bernilai 0,045
lebih
kecil dari 0,05 (lebih kecil dari =0,050).
Hal ini menunjukkan bahwa
pengaruh
produk terhadap volume penjualan secara parsial adalah
signifikan.
3.
Uji t Variabel Promosi Penjualan terhadap Volume Penjualan.
Adapun
prosedur pengujian yang digunakan, sebagai berikut:
a.
Kriteria Hipotesis
1)
H0 : b3 = 0, promosi penjualan tidak berpengaruh terhadap volume
penjualan.
Jika
-t tabel ≤ t hit
≤ t tabel,
t hitung < t tabel - t tabel < t maka Ho diterima dan
H3
ditolak, berarti variabel independen tersebut secara individu
tidak
berpengaruh
secara signifikan terhadap variabel dependen.
2)
HA : b3 ≠ 0, promosi
penjualan berpengaruh terhadap volume penjualan.
Jika
-t hit < -t tab atau t hit > t tabel, maka Ho ditolak dan H3 diterima,
berarti
variabel
independen tersebut secara individu berpengaruh secara
signifikan
dan positif terhadap variabel dependen.
b. Kriteria Daerah Penerimaan dan Penolakan H0
Menggunakan
uji satu sisi (one tail test), dengan tingkat signifikasi α = 5%
pada
N = 12, menunjukkan bahwa hasil SPSS 16 diperoleh hasil thitung
sebesar
16,414
lebih besar dari ttabel sebesar 1,782 dan Sig.(Significance) bernilai 0,000
lebih
kecil dari 0,05 (lebih kecil dari =0,050).
Hal ini menunjukkan bahwa
pengaruh
promosi terhadap volume penjualan. secara parsial adalah
signifikan.
Tingkat
Korelasi Variabel
Tingkat
korelasi suatu variabel menunjukkan suatu hubungan antara variabel bebas
terhadap
variabel terikat.
Tabel
4
Hasil
Korelasi Variabel
Variabel
r
Harga
0,614
Produk
0,733
Promosi
Penjualan 0,879
Berdasarkan
tabel diatas menunjukkan bahwa variabel promosi penjualan dengan
nilai
korelasi sebesar 0,879 memiliki hubungan yang lebih kuat/dominan terhadap
volume
penjualan jika dibandingkan dengan variabel harga yang memiliki nilai
korelasi
sebesar 0,614 dan variabel produk yang memiliki nilai korelasi sebesar 0,733.
KESIMPULAN
Berdasarkan
pembahasan yang telah dilakukan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa:
1.
Dari hasil Uji f dimana nilai f hitung > dari f tabel menunjukkan bahwa:
variabel harga,
produk,
dan promosi penjualan secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap
volume penjualan (Y).
2.
Dari hasil Uji t dimana nilai t hitung > dari t tabel menunjukkan bahwa:
a.
Variabel Harga (X1) secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
volume
penjualan (Y).
b.
Variabel produk (X2) secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
volume
penjualan (Y).
c.
Variabel promosi penjualan (X3) secara parsial memiliki pengaruh yang
signifikan
terhadap
volume penjualan (Y)
3.
Berdasarkan hasil korelasi yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa variabel
promosi
penjualan memiliki hubungan yang kuat/dominan dalam mempengaruhi
variabel
volume penjualan jika dibandingkan dengan variabel harga dan produk.
DAFTAR
PUSTAKA
Assauri,
S. 2004. Manajemen Pemasaran; Dasar, Konsep, Dan Strategi. Jakarta: PT.
Buchari,
A. 2004. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: Alfabeta.
Djarwanto.
2002. Pokok-pokok Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: BPFE.
Gujarati,
D. N. 2006. Dasar-Dasar Ekonometrika. Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Kotler,
P. 2002. Manajemen Pemasaran di Indonesia. Edisi Kedelapan. Jakarta:
Salemba Empat.
________.
dan G. Armstrong. 2002. Prinsip-Prinsip Pemasaran, Edisi
Kedelapan, Jilid 1.
Jakarta:
Erlangga.
Marius,
P. A. 2002. Dasar-Dasar Pemasaran. Edisi Kedua. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Swasta, Basu. 2000. Manajemen Penjualan. Edisi
kelima. Yogyakarta: BPFE.